Perisai Kayu yang Beneran Dalam Sejarah

Apa yang anda bayangkan ketika mendengar kata perisai kayu? kebanyakan pasti membayangkan benda berbentuk lingkaran dari kayu yang beratnya dirasa-rasa mungkin seberat kursi sekolah anak-anak karena diwajibkan tahan terhadap serangan pedang atau senjata tajam lainnya. bahkan dalam film terlihat begitu kuat sehingga terpikir bahan kayu yang sama dengan bangku kayu panjang yang biasa dimiliki oleh para penjaja bakso pinggir jalan.

Perisai kayu, Pedang dan Ring Mail, semuanya identik dengan abad pertengahan

Ternyata pemikiran tersebut keliru. berat rata-rata dari perisai kayu yang digunakan oleh prajurit jaman dulu hanya sekitar 3 sd 5 kg. berat yang sama dengan 2 atau 3 botol soda di satu tangan. ringan bukan? jauh dari anggapan seberat kursi kayu punya abang bakso. tidak perlu kekar berotot seperti binaraga untuk menggunakan sebuah perisai bahkan untuk jangka waktu lama.

Berlawanan dengan pandangan awam, perisai dibuat dengan bahan kayu yang ringan bukan yang keras. walaupun keras berarti kokoh atau kuat tetapi tidak disukai apabila bobotnya dianggap berat. yang disukai dan digunakan adalah bahan kayu yang sifatnya ringan tetapi lentur dan dapat menahan tumbukan tanpa menjadi patah atau pecah.

Perhatikan sisi dari perisai kayu atau shield ketika sedang dibuat, terlihat tipis jauh dari kesan tebal

Karena itu kayu seperti jati walaupun keras dan kokoh tidak akan digunakan apabila dianggap berat. justru sejenis rotan dan kayu ringan lainnya lebih berpotensi digunakan karena ringan dan lentur. tingkat kenyamanan dan kelelahan prajurit serta kelincahan dalam penggunaannya menjadi faktor utama dalam disain sebuah perisai kayu.

Walaupun konstruksinya relatif tipis tetapi proteksi yang diberikan tetap memadai.

Tes dengan senjata tajam, hasilnya lumayan baik walaupun tipis

Para ahli jaman dulu berpandangan daripada satu perisai kuat tetapi berat mereka lebih memilih membawa dua atau lebih perisai yang lebih ringan. karena dalam perang perisai kayu lumrah sekali mengalami kerusakan walaupun terbuat dari bahan yang kuat. hal ini menguntungkan pihak yang membawa perisai cadangan untuk pertempuran berikutnya. faktor ringan begitu penting karena kuda beban tidak selalu tersedia untuk pasukan pejalan kaki.

Sejarah mencatat perisai terberat yang digunakan oleh infantri adalah milik legiuner berat romawi. disebut scutum, perisai tersebut memiliki berat sekitar 10 kg. berat tersebut merupakan batas atas dari berat semua perisai dalam sejarah. lebih dari itu dianggap terlalu membebani prajurit yang tentu harus membawa peralatan lain di tubuhnya selain dari perbekalan dan alat perlindungan.

Scutum Romawi dalam formasi, bisa ditumpuk atau sebagai payung untuk membentuk perlindungan ganda

Scutum seberat 10 kg digunakan secara efektif dengan menaruh beratnya di tanah sebagai tembok penghalang terhadap lawan. fungsinya terbatas dalam formasi, apabila digunakan di luar formasi terkesan terlalu merepotkan dan mengurangi kelincahan gerak penggunanya. karena itu setelah era romawi berakhir, perisai kayu yang lebih kecil dan ringan untuk penggunaan perorangan menjadi populer hingga masuk ke abad pertengahan.

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn

Subscribe to receive free email updates: